Career Goals

Setelah kita bicara soal “performance” atau kinerja profesional kita di sini, maka saatnya kita diskusi lebih lanjut tentang tujuan dalam mengelola dan mengembangkan karir profesi.

Kenapa kita perlu mendesain dan merancang tujuan karir? Tentu agar kita punya batasan yang jelas dan parameter ukuran yang seimbang dan proporsional dalam mewujudkannya.

Bahkan misalkan Om Rene Sudarsono sendiri pernah mengurai dalam bukunya: “Your Job Is Not Your Career”. Menurut Beliau, definisi karir sendiri melampau sekedar sebuah pekerjaan (job title) atau juga hanya soal capaian dan kualitas hidup semata, tetapi juga soal passion, tujuan hidup, values, dan motivasi. Oleh karena itu penting bagi diri sendiri mendefinisikan apa itu “karir”.

Nah, pada dasarnya jika kita bicara soal karir profesional setidaknya akan ada 3 aspek yang melingkupi dan bahkan idealnya merupakan irisan dari ketiga hal tersebut, yaitu:

  • Job Satisfaction
  • Self Esteem
  • Quality of Life

Kita perlu memetakan 3 aspek di atas bukan dalam rangka fungsi dan tanggung jawab sebagai HR People, namun agar kita pribadi bisa mendefinisikan dan mendesain karir yang paling pas dan tepat. Karena yang paling peduli, paham dan bertanggung jawab dengan masa depan karir kita yaaa diri sendiri, siapa lagi? Atasan, tim HRD hanyalah supporting system saja.

Aspek Job Satisfaction” akan bicara soal kepuasan dalam kaitannya dengan interaksi antar struktur organisasi atau entitas, hubungan lintas persona dalam menjalankan sebuah tugas yang berpusat pada soal keahlian, kompetensi, dan kapabilitas, yang direpresentasikan dalam jabatan yang disertai wewenang, tanggung jawab dan diimbangi dengan hak dalam bentuk kelayakan kompensasi dan benefit.

Dalam area “Job Satisfaction” kita dituntut untuk punya standar dan komitmen untuk bisa menjaga akuntabilitas serta semangat belajar pada hal-hal baru yang relevan dengan tantangan dunia profesi yang terus berubah. Kenapa? karena dengan 2 modal di atas, kita mampu menompang kebutuhan eksistensi dan aktualisasi diri yang terus tumbuh berkembang.

Imbalannya apa? tentu income yang membesar, kemampuan finansial yang kian memadai, dan tentu segudang kemudahan, keunggulan dan hak istimewa lainnya.

Aspek berikutnya adalah, “Self Esteem”. Area ini akan berfokus tentang persoalan kepuasan psikologis, kebanggaan diri, visi dan nilai-nilai personal. Aspek ini mewakili tentang rasa, emosi dan hal-hal yang bersifat intangible. Di area ini kita perlu punya set up ideal tentang bagaimana diri kita dalam versi terbaiknya.

Selain 2 aspek di atas, ada yang tak kalah penting dan bahkan jadi ultimate, yaitu soal “Quality of Life.” Kalau kata anak Gen-Z buat apa posisi atau jabatan di puncak tapi kita sendiri nggak punya mental-social health yang bagus.

Maka keseimbangan dan harmonisasi konsep diri tentang peran dan kontribusi sosial yang berdampak perlu dijaga. Jangan lupa selalu pilah-pilah mana saja yang esensial, penting, dan utama dalam setiap pilihan hidup.

Jadi untuk set up tujuan karir yang baik dan ideal, kita perlu seimbangkan antara 3 aspek di atas. Kita harus bisa menentukan sweet spot yang paling “gue banget” antara persoalan job satisfaction, self esteem dan quality of life. Jangan cuma ngejer area job satisfaction tapi lupa dengan kebutuhan untuk self esteem atau asyik sama urusan self esteem tapi tidak peduli dengan soal quality of life.

Ini pemikiran gue ya.. kalau ada ide dan pendapat lain boleh-loh di share.

Tetap semangat!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.